Rabu, 14 Maret 2018

Analisis Biaya Relevan untuk Pengambilan Keputusan



Keputusan yang baik akan sangat tergantung pada kualitas dan kuantitas informasi yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin banyak informasi dan semakin baik informasi yang dimiliki oleh perusahaan maka pihak manajemen diharapkan dapat memilih informasi yang ada dalam menghadapi berbagai alternatif. Pihak manajemen tidak dapat melakukan pengambilan keputusan dengan tepat tanpa suatu informasi yang tepat yang dapat mendukung keputusan tersebut. Agar pihak manajemen bisa melakukan pengambilan keputusan di antara alternatif yang ada maka pihak manajemen harus bisa melakukan analisa terhadap alternatif yang ada. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk membantu menganalisa alternatif adalah dengan melakukan analisa terhadap biaya relevan.

Biaya relevan atau biaya diferensial adalah biaya yang berbeda dalam suatu kondisi, dibandingkan dengan kondisi-kondisi yang lain. Penggunaan biaya relevan adalah untuk pengambilan keputusan yang menyangkut pemilihan berbagai alterantif tindakan bagi manajemen (Halim, 2014:104).
Biaya relevan untuk pengambilan keputusan didasarkan pada tujuan yang berbeda diperlukan analisa yang berbeda pula. Oleh karena itu, terdapat beberapa konsep biaya relevan untuk berbagai pengambilan keputusan, yaitu:
1.    Biaya Diferensial (Differntial Cost) adalah biaya yang berbeda pada berbagai alternatif pengambilan keputusan yang mungkin untuk dipilih. Dalam pengambilan keputusan, biaya diferensial dibandingkan dengan penghasilan diferensial untuk menentukan besarnya laba diferensial.
2.    Biaya Treceabel (Treceable Cost) adalah yang dapat diakui jejaknya pada produk, pesanan, pusat biaya, departemen, atau divisi tertentu di dalam suatu perusahaan.
3.    Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) adalah penghasilan atau penghematan biaya yang dikorbankan karena dipilihnya satu alternatif tertentu, sehingga penghasilan atau penghematan biaya tersebut perlu diperhitungkan sebagai biaya pada alternatif tertentu.
4.    Biaya Incremental (Incremental Cost) adalah biaya-biaya yang ditambahkan atau biaya-biaya yang tidak akan dikorbankan apabila suatu alternatif (proyek) tertentu tidak dipilih untuk dilaksanakan.
Menurut Ardyanto Wibowo dan H. Andre Purwanugraha dalam jurnalnya langkah-langkah dalam menganalisis biaya–biaya yang relevan adalah sebagai berikut:
1.    Menghimpun seluruh biaya yangg berkaitan dengan masing-masing alternatif yang dipertimbangkan.
2.    Mengeliminasi sunk cost. Sunk cost adalah biaya yang sudah terjadi atau sudah dikeluarkan perusahaan dan tidak memiliki dampak terhadap proses pengambilan keputusan.  
3.    Mengeliminasi biaya yang tidak berbeda diantara alternatif yang dipertimbangkan
4.    Mengambil kesimpulan berdasarkan data biaya lain yang tersisa, yang merupakan biaya yang berbeda. Biaya tersebut merupakan biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan.
Menurut Abdul Halim, dkk. Penerapan konsep biaya relevan dalam pengambilan keputusan khusus, terutama yang berkaitan dengan pemilihan alternatif dalam hal:
1.    Menerima atau menolak pesanan penjualan khusus
Perusahaan yang sudah terbiasa memproduksi produk reguler dalam jumlah yang sama setiap hari, jika mendapatkan pesanan tambahan dengan harga di bawah standar maka pesanan tambahan tersebut dapat diterima atau ditolak. Jika pesanan tersebut tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan dengan memperhatikan berbagai biaya yang dikeluarkan maka tidak masalah bagi perusahaan untuk mnerima pesanan tersebut dan begitu sebaliknya.
2.    Pengurangan atau penambahan jenis produk
Perusahaan yang memiliki berbagai produk seringkali dihadapkan pada kondisi yang mana salah satu dari produk tersebut tidak laku dan produk lain sangat laku. Hal tersebut memungkinkan adanya pengurangan atau penambahan jenis produk bagi perusahaan. Jika produk tersebut sangat laku maka perusahaan akan tetap memproduksi produk tersebut dan bahkan manajemen akan memikirkan untuk mengembangkan produk tersebut. Sebaliknya, jika suatu produk tidak laku dan semakin memburuk sehingga menyebabkan kerugian karena biaya-biaya yang dikeluarkan maka sebaiknya perusahaan berhanti memproduksi produk tidak laku tersebut.
3.    Membuat sendiri atau membeli bahan baku produksi
Biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam membeli atau membuat sendiri bahan bakunya apabila terdapat selisih atau biaya lebih dengan membuat sendiri maka sebaiknya perusahaan memilih untuk membeli saja bahan bakunya. Seperti contoh perusahaan mobil yang membeli bahan bakunya dari perusahaan lain untuk meminimalkan biaya gudangnya.
4.    Menyewakan atau menjual fasilitas perusahaan
Dalam hal ini misalnya, perusahaan memiliki mesin yang tidak dipakai dalam perusahaan. Mesin tersebut apabila disewakan akan mendapat penghasilan bersih sebesar 1.000.000, apabila dijual sebesar 1.500.000, selisih 500.000. Berdasarkan analisis tersebut sebaiknya perusahaan menjual mesin yang tidak dipakai itu, karena lebih menguntungkan.
5.    Menjual atau memproses lebih lanjut hasil produksi
Perusahaan dihadapkan pada pilihan menjual bahan mentah atau mengolah bahan mentah tersebut menjadi produk jadi. Akuntansi manajemen akan membuat perhitungan mana yang lebih menguntungkan dari sisi keuangan.
6.    Penggantian aktiva tetap
Dalam hal ini manajemen dihadapkan pada pemilihan alternatif untuk terus menggunakan aktiva ang lama atau membeli aktiva yang baru. hal yang harus dipertimbangkan dalam hal ini adalah kerusakan fisik dan perkembangan teknologi
Analisis biaya merupakan suatu perencanaan keuangan dalam suatu perusahaan. Perencanaan keuangan dalam syariah Islam adalah proses pengambilan keputusan untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki dengan manajemen keuangan (perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, serta pengendalian) dengan tidak bertentangan dengan syariat dan berbasis hukum Islam yaitu Al-qur’an dan Hadist. Perencanaan keuangan yang sesuai dengan syariat Islam bertujuan mendatangkan kemaslahatan (keselamatan), seperti yang diatur di dalam Alqur’an surat Al-Furqon ayat 67:
وَالَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا
Artinya : “Dan orang-orang yang apabila dalam membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian itu”.
Dari ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa Allah SWT mengasihi orang yang mencari rejeki yang halal, membelanjakannya secara hemat (wajar), dan menyimpan kelebihannya untuk kepentingan di saat sulit dan di saat memerlukannya. Jika dihubungkan dengan konsep analisis biaya ayat tersebut sangat sesuai mengingat dalam analisis biaya, manajer dihadapkan pada berbagai pilihan yang mengharuskan manajer memilih mana yang paling relevan dan bermanfaat. Dalm bisnis, manajer harus menghemat biaya untuk mendapat keuntungan dan mempertahankan keberlangsungan usaha.

Referensi :
Halim, Abdul, Bambang Supomo dan Muhammad Syam Kusufi. 2014. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta:BPFE Yogyakarta.
Purwanugraha, H. Andre, Ardyanto Wibowo,Analisis Biaya Relevan untuk Pengambilan Keputusan Mempertahankan atau Menghentikan Segmen Perusahaan pada Cv. Podo Kumpul”, dalam http://e-journal.uajy.ac.id/, diakses tanggal 06 Maret 2018


Tidak ada komentar:

Posting Komentar