Keputusan yang baik akan sangat tergantung pada kualitas dan kuantitas
informasi yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin banyak informasi dan semakin
baik informasi yang dimiliki oleh perusahaan maka pihak manajemen diharapkan
dapat memilih informasi yang ada dalam menghadapi berbagai alternatif. Pihak manajemen
tidak dapat melakukan pengambilan keputusan dengan tepat tanpa suatu informasi
yang tepat yang dapat mendukung keputusan tersebut. Agar pihak manajemen bisa
melakukan pengambilan keputusan di antara alternatif yang ada maka pihak
manajemen harus bisa melakukan analisa terhadap alternatif yang ada. Salah satu
metode yang dapat dilakukan untuk membantu menganalisa alternatif adalah dengan
melakukan analisa terhadap biaya relevan.
Biaya relevan atau biaya diferensial adalah biaya yang berbeda dalam suatu
kondisi, dibandingkan dengan kondisi-kondisi yang lain. Penggunaan biaya
relevan adalah untuk pengambilan keputusan yang menyangkut pemilihan berbagai
alterantif tindakan bagi manajemen (Halim, 2014:104).
Biaya relevan untuk pengambilan keputusan didasarkan pada tujuan yang
berbeda diperlukan analisa yang berbeda pula. Oleh karena itu, terdapat
beberapa konsep biaya relevan untuk berbagai pengambilan keputusan, yaitu:
1. Biaya
Diferensial (Differntial Cost) adalah biaya yang berbeda pada berbagai
alternatif pengambilan keputusan yang mungkin untuk dipilih. Dalam pengambilan
keputusan, biaya diferensial dibandingkan dengan penghasilan diferensial untuk
menentukan besarnya laba diferensial.
2. Biaya Treceabel
(Treceable Cost) adalah yang dapat diakui jejaknya pada produk, pesanan, pusat
biaya, departemen, atau divisi tertentu di dalam suatu perusahaan.
3. Biaya
Kesempatan (Opportunity Cost) adalah penghasilan atau penghematan biaya yang
dikorbankan karena dipilihnya satu alternatif tertentu, sehingga penghasilan
atau penghematan biaya tersebut perlu diperhitungkan sebagai biaya pada
alternatif tertentu.
4. Biaya
Incremental (Incremental Cost) adalah biaya-biaya yang ditambahkan atau
biaya-biaya yang tidak akan dikorbankan apabila suatu alternatif (proyek)
tertentu tidak dipilih untuk dilaksanakan.
Menurut Ardyanto Wibowo dan H. Andre Purwanugraha dalam jurnalnya
langkah-langkah dalam menganalisis biaya–biaya yang relevan adalah sebagai
berikut:
1. Menghimpun
seluruh biaya yangg berkaitan dengan masing-masing alternatif yang
dipertimbangkan.
2. Mengeliminasi
sunk cost. Sunk cost adalah biaya yang
sudah terjadi atau sudah dikeluarkan perusahaan dan tidak memiliki dampak
terhadap proses pengambilan keputusan.
3. Mengeliminasi
biaya yang tidak berbeda diantara alternatif yang dipertimbangkan
4. Mengambil
kesimpulan berdasarkan data biaya lain yang tersisa, yang merupakan biaya yang
berbeda. Biaya tersebut merupakan biaya yang relevan dengan pengambilan
keputusan.
Menurut Abdul Halim, dkk.
Penerapan konsep biaya relevan dalam pengambilan keputusan khusus, terutama
yang berkaitan dengan pemilihan alternatif dalam hal:
1. Menerima atau
menolak pesanan penjualan khusus
Perusahaan yang sudah terbiasa memproduksi produk reguler dalam jumlah yang
sama setiap hari, jika mendapatkan pesanan tambahan dengan harga di bawah
standar maka pesanan tambahan tersebut dapat diterima atau ditolak. Jika
pesanan tersebut tidak menimbulkan kerugian bagi perusahaan dengan
memperhatikan berbagai biaya yang dikeluarkan maka tidak masalah bagi
perusahaan untuk mnerima pesanan tersebut dan begitu sebaliknya.
2. Pengurangan
atau penambahan jenis produk
Perusahaan yang memiliki berbagai produk seringkali dihadapkan pada kondisi
yang mana salah satu dari produk tersebut tidak laku dan produk lain sangat
laku. Hal tersebut memungkinkan adanya pengurangan atau penambahan jenis produk
bagi perusahaan. Jika produk tersebut sangat laku maka perusahaan akan tetap
memproduksi produk tersebut dan bahkan manajemen akan memikirkan untuk
mengembangkan produk tersebut. Sebaliknya, jika suatu produk tidak laku dan
semakin memburuk sehingga menyebabkan kerugian karena biaya-biaya yang dikeluarkan
maka sebaiknya perusahaan berhanti memproduksi produk tidak laku tersebut.
3. Membuat sendiri
atau membeli bahan baku produksi
Biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam membeli atau membuat sendiri bahan
bakunya apabila terdapat selisih atau biaya lebih dengan membuat sendiri maka
sebaiknya perusahaan memilih untuk membeli saja bahan bakunya. Seperti contoh
perusahaan mobil yang membeli bahan bakunya dari perusahaan lain untuk
meminimalkan biaya gudangnya.
4. Menyewakan atau
menjual fasilitas perusahaan
Dalam hal ini misalnya, perusahaan memiliki mesin yang tidak dipakai dalam
perusahaan. Mesin tersebut apabila disewakan akan mendapat penghasilan bersih
sebesar 1.000.000, apabila dijual sebesar 1.500.000, selisih 500.000.
Berdasarkan analisis tersebut sebaiknya perusahaan menjual mesin yang tidak
dipakai itu, karena lebih menguntungkan.
5. Menjual atau
memproses lebih lanjut hasil produksi
Perusahaan dihadapkan pada pilihan menjual bahan mentah atau
mengolah bahan mentah tersebut menjadi produk jadi. Akuntansi manajemen akan
membuat perhitungan mana yang lebih menguntungkan dari sisi keuangan.
6. Penggantian
aktiva tetap
Dalam hal ini manajemen dihadapkan pada pemilihan alternatif untuk terus
menggunakan aktiva ang lama atau membeli aktiva yang baru. hal yang harus
dipertimbangkan dalam hal ini adalah kerusakan fisik dan perkembangan teknologi
Analisis biaya merupakan suatu perencanaan
keuangan dalam suatu perusahaan. Perencanaan keuangan dalam syariah
Islam adalah proses pengambilan keputusan untuk mencapai suatu tujuan yang
dikehendaki dengan manajemen keuangan (perencanaan, penganggaran, pemeriksaan,
pengelolaan, serta pengendalian) dengan tidak bertentangan dengan syariat dan
berbasis hukum Islam yaitu Al-qur’an dan Hadist. Perencanaan keuangan yang sesuai
dengan syariat Islam bertujuan mendatangkan kemaslahatan (keselamatan), seperti yang diatur di dalam Alqur’an surat Al-Furqon ayat 67:
وَالَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُوا لَمْ
يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا
Artinya
: “Dan orang-orang yang apabila dalam membelanjakan (harta), mereka tidak
berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di
tengah-tengah antara yang demikian itu”.
Dari
ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa Allah SWT mengasihi orang yang mencari
rejeki yang halal, membelanjakannya secara hemat (wajar), dan menyimpan
kelebihannya untuk kepentingan di saat sulit dan di saat memerlukannya. Jika
dihubungkan dengan konsep analisis biaya ayat tersebut sangat sesuai mengingat
dalam analisis biaya, manajer dihadapkan pada berbagai pilihan yang
mengharuskan manajer memilih mana yang paling relevan dan bermanfaat. Dalm
bisnis, manajer harus menghemat biaya untuk mendapat keuntungan dan
mempertahankan keberlangsungan usaha.
Referensi :
Halim, Abdul, Bambang Supomo dan Muhammad Syam
Kusufi. 2014. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta:BPFE Yogyakarta.
Purwanugraha, H. Andre, Ardyanto Wibowo, “Analisis Biaya Relevan untuk Pengambilan Keputusan Mempertahankan
atau Menghentikan Segmen Perusahaan pada Cv. Podo Kumpul”, dalam http://e-journal.uajy.ac.id/, diakses tanggal 06 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar