Rabu, 28 Februari 2018

Membangun Usaha yang Unggul dan Berdaya Saing dengan Balance Scorecard



Lingkungan bisnis yang sangat kompetitif dan tidak menentu dewasa ini mendorong perusahaan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja perusahaan untuk perencanaan tujuan di masa depan. Perusahaan dapat memenangkan persaingan apabila memiliki keunggulan bersaing. Keunggulan bersaing dapat diperoleh dengan sumber daya yang handal dari sisi finansial maupun non finansial.
Dunia bisnis merupakan kegitan yang terus-menerus berubah dan berkembang. Perubahan atau inovasi merupakan dampak dari adanya suatu masalah atau konflik bisnis yang mengharuskan adanya sebuah solusi baru. Seperti perubahan dalam pengukuran kinerja perusahaan. Pada awalnya kinerja perusahaan hanya diukur dari sisi finansial melalui ukuran likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktivitas, pertumbuhan, dan kebangkrutan yang mana ukuran itu merupakan ukuran kinerja jangka pendek. Kemudian pada tahun 1990, Kaplan dan Norton menemukan cara baru pengukuran kinerja keuangan jangka panjang, yaitu balanced scorecard.

Kaplan dan Norton menjelaskan bahwa “balanced scorecard sebagai sebuah sistem manajemen, artinya semua ukuran finansial dan non finansial harus menjadi bagian dari sistem informasi bagi semua pekerja di semua tingkat perusahaan” (Utari, dkk. 2016 : 315) yang mudah dipahami oleh seluruh elemen dalam perusahaan. Menurut Abdul Halim, dkk, balanced scorecard memungkinkan perusahaan memperoleh hasil kinerja finansial yang optimal sekaligus memantau kemajuan perusahaan dalam membangun kemampuan dan mendapatkan aktiva tak berwujud yang akan menjadi keunggulan kompetitif perusahaan (2014 : 233). Balanced scorecard mengukur kierja perusahaan secara komprehensif yang meliputi empat prespektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis intern, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
1.    Perspektif financial, balanced scorecard tetap menggunakan perspektif finansial, karena ukuran finansial memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi dan pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan laba perusahaan. “Pengukuran profitabilitas, misalnya operating income, return on capital employed, atau economic value added (Halim, 2014:240)
2.    Perspektif pelanggan terdiri atas beberapa ukuran utama atau ukuran generik keberhasilan perusahaan dari strategi yang dirumuskan dan dilaksanakan dengan baik. Ukuran utama tersebut terdiri atas kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, akuisisi pelanggan baru, profitabilitas pelanggan.
3.    Perspektif proses bisnis internal ialah aktivitas mengoptimalkan penggunaan harta perusahaan dalam menciptakan produk atau jasa dan menemukan metode kerja baru yang efektif dan efisien” (Utari, dkk. 2016:331). Ukuran proses bisnis internal berfokus kepada berbagai proses internal yang akan berdampak besar kepada kepuasan pelanggan dan pencapaian tujuan finansial perusahaan.
4.    Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah mengidentifikasi infrastruktur yang harus dibangun perusahaan dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang.
Keunggulan balanced scorecard dalam konsep pengukuran kinerja adalah sebagai berikut
1.    Komprehensif, maksudnya adalah balance scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam perencanaan strategik dari yang sebelumnya hanya terbatas pada perspektif keuangan meluas pada tiga perspektif yang lain, yakni pelanggan, proses bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
2.    Koheren, maksudnya adalah balance scorecard mewajibkan personel membangun hubungan sebab-akibat (causal relationship) di antara berbagai sasaran strategik yang dihasilkan dalam perencanaan strategik. Setiap sasaran strategik yang ditetapkan dalam perspektif non keuangan harus mempunyai hubungan kausal dengan sasaran keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung” (Nugrahayu dan Endang, 2015)
3.    Balance, maksudnya adalah keseimbangan sasaran strategis yang dihasilkan dalam empat prespektif yang meliputi jangka pendek dan jangka panjang.
4.    Terukur, jika sesuatu dapat diukur, kita bisa mengaturnya seperti sasaran strategis dalam prespektif keuangan. Sebaliknya sasaran strategis yang ada di perspektif non keuangan merupakan hal yang tidak mudah diukur, namun dengan pendekatan balanced scorecard sasaran-sasaran strategis non keuangan (perspektif pelanggan, proses bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan) ditentukan ukurannya sehingga dapat dikelola dan dievaluasi hasilnya serta dapat diketahui kontribusinya terhadap kinerja perspektif keuangan.
Nugrahayu dan Endang (2015) mengatakan salah satu aspek penting dari pengukuran kinerja perusahaan adalah sebagai dasar untuk melakukan pengambilan keputusan dan mengevaluasi kinerja manajemen serta unit-unit terkait di lingkungan organisasi perusahaan, sehingga memberikan kontribusi terhadap kemajuan dan keberhasilan perusahaan dalam mencapai sasarannya dan kemajuan masa depan. Seperti firman Allah dalam Al Qur’an surat Al-Hasyr ayat 18 berikut ini.

يَآيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوااتَّقُوااللهَ ولْتَنْظُر نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوااللهَ اِنَّ الله خَبِيْرٌبِمَاتَعْمَلُوْنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr : 18)
Yang perlu digarisbawahi dalam ayat tersebut adalah kalimat “memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok”. Kalimat tersebut mengisyaratkan bahwa untuk melakukan segala perencanaan prespektif masa depan, diperlukan kajian-kajian yang bersifat kekinian. Melakukan prediksi masa depan bukan berarti sekedar membayang atau berangan-angan semata, melainkan harus dilakukan dengan memikirkan secara mendalam berdasar hasil penelitian dan pengalaman masa lampau. Intinya, hubungan ayat tersebut dengan apa yang dibahas disini adalah dalam mencapai visi dan misi perusahaan, diperlukan penilaian kinerja sebagai dasar evaluasi dan pengambilan keputusan untuk kemajuan dan keberhasilan perusahaan.
Balanced scorecard sangat sesuai untuk mengetahui apa saja pencapaian-pencapaian perusahaan dan seimbang atau tidak dalam menerapkan visi misi perusahaan. Hal tersebut dapat diketahui dengan membuat Strategy Map (peta strategi). Peta strategi yaitu gambaran visual dari hubungan kausal di antara komponen strategi perusahaan. Peta strategi menempatkan prespektif pembelajaran dan pertumbuhan pada tingkatan paling bawah dan menjadi dasar bagi pencapaian prespektif proses bisnis internal. Prespektif proses bisnis internal selanjutnya menjadi dasar untuk pencapaian prespektif pelanggan yang kemudian menjadi dasar pencapaian prespektif keuangan.
Dalam membangun usaha yang unggul, seseorang harus bisa memahami peluang-peluang bisnis yang muncul disekitarnya. Sedangkan untuk dapat memenangkan persaingan perusahaan harus senantiasa malakukan inovasi-inovasi yang bisa memenuhi kepuasan pelanggan. Untuk mencapai hal tersebut, seseorang dapat mengawali bisnis dengan melakukan analisis SWOT yang berbasis balanced scorecard sehingga diketahui apa saja ancaman, peluang, kekuatan dan kelemahan pada perusahaan yang akan ia dirikan dalam keempat prespektif (keuangan, pelanggan, proses bisnis serta pembelajaran dan pertumbuhan).
Terakhir yang perlu diingat dalam membangun usaha yang unggul dan berdaya saing adalah dengan melakukan program-program sosial yang bermanfaat dan tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak bermoral sehingga tidak menimbulkan mafsadah. Dengan begitu usaha akan tetap bertahan dan bereksistensi pada kondisi global saat ini atas dasar kepercayaan masyarakat.


Daftar Pustaka :
Halim, Abdul, Bambang Supomo dan Muhammad Syam Kusufi. 2014. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta:BPFE Yogyakarta.
Nugrahayu, Erika R, Endang Dwi Retnani. “Penerapan Metode Balanced Scorecard Sebagai Tolok Ukur Pengukuran Kinerja Perusahaan Volume 4, No 10 dalam https://ejournal.stiesia.ac.id/, diakses tanggal 26 Februari 2018.
Utari, Dewi, Ari Purwanti dan Darsono Prawironegoro. 2016. Akuntansi Manajemen Edisi 4. Jakarta : Mitra Wacana Media.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar