Informasi merupakan bagian terpenting dalam
sebuah organisasi, baik organisasi komersial maupun nonkomersial. Organisasi
komersial atau perusahaan yang selalu memperbarui informasinya akan senantiasa
unggul dalam persaingan dan berkembang seiring berkembangnya zaman. Dalam hal
ini perusahaan membutuhkan informasi yang bersifat kualitatif maupun
kuantitatif. Informasi kualitatif adalah informasi yang biasanya dapat diperoleh melalui percakapan atau berita
dalam surat kabar. Sedangkan informasi kuantitatif terdiri dari informasi
akuntansi (keuangan) dan informasi nonakuntansi yang disajikan oleh departemen
keuangan perusahaan.
Akuntansi manajemen berkaitan erat dengan
masalah penyajian informasi yang diperlukan oleh manajemen pada suatu
organisasi. Akuntansi manajemen sendiri menurut Abdul Halim, dkk (2014:5)
adalah suatu kegiatan yang menjadi bagian integral dari fungsi (proses)
manajerial yang dapat memberikan informasi keuangan dan nonkeuangan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan
strategik organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Abdul Halim, dkk (2014:5) Pada
akuntansi manajemen, informasi keuangan disusun berdasarkan tiga tipe informasi
yaitu:
1.
Informasi
akuntansi penuh (Full Accounting Information) mencakup
informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang. Informasi akuntansi
penuh yang berisi informasi masa lalu bermanfaat untuk pelaporan informasi
keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, penyusunannya sesuai dengan standar pelaporan umum sehingga mudah dipahami.
Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang
bermanfaat untuk penyusunan program khususnya program jangka panjang,
penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual
yang diatur oleh pemerintah.
2.
Informasi
Akuntansi Diferensial (Differential Accounting Information). Informasi
akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan/atau
biaya dalam alternatif tindakan yang lain. Informasi akuntansi diferensial
mempunyai dua unsur pokok, yaitu merupakan informasi masa yang akan datang dan
berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi
akuntansi diferensial yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya
diferensial (differential costs), yang hanya bersangkutan dengan pendapatan
disebut pendapatan diferensial (differential revenue), dan yang bersangkutan
dengan aktiva disebut aktiva diferensial (differential assets). Pada tipe informasi ini tidak ada data masa lalu, karena informasi ini
hanya untuk pemilihan alternatif tindakan.
3.
Informasi
Akuntansi Pertanggungjawaban (Responbility Accounting). Informasi akuntansi
pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan/atau biaya yang
dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban
tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban masa lalu untuk
menganalisis prestasi para manajer dan memotivasi para manajer. Sedangkan
penggunaan informasi pertanggungjawaban masa datang untuk penyusunan anggaran.
Berikut ini adalah peranan informasi akuntansi
manajemen dalam pengambilan keputusan yang antara lain:
1.
Menyediakan
informasi yang relevan dan dibutuhkan oleh manajer perusahaan. Dalam
penyusunan perencanaan ataupun pengambilan keputusan seorang manajer memerlukan
informasi – informasi yang relevan untuk meminimalisir resiko yang mungkin
timbul dari perencanaan atau keputusan yang telah dibuat.
2.
Sebagai alat
analisa. Dengan informasi atau laporan-laporan yang disediakan, manajemen
perusahaan dapat mengambil kebijakan atas masalah yang dihadapi perusahaan.
Misalnya, laporan pencapaian salah satu departemen perusahaan. Apabila
terindikasi adanya masalah maka manajer harus segera mencari jalan keluar atas
masalah tersebut, agar kestabilan dalam perusahaan tetap terjaga.
3.
Membantu dalam
penyusunan perencanaan yang efektif dan efisien. Dalam menyusun program-program
bisnis pasti memerlukan perkiraan dana agar program tersebut berjalan dengan
baik. Untuk itu manajer harus mengetahui kondisi keuangan dari perusahaan.
4.
Membantu dalam
proses pengawasan dan pengendalian. Dalam menjalankan program kerja pasti ada
masalah yang dihadapi dalam manajemen perusahaan, untuk itu sistem informasi
akuntansi manajemen membantu proses pengawasan dan pengedalian atas
penyimpangan-penyimpangan yang dihadapi.
5.
Sebagai alat
untuk memudahkan koordinasi. Dalam perusahaan pasti dibentuk unit kerja atau
departemen untuk kelancaran aktivitas-aktivitas operasional perusahaan. Antar
departemen akan melakukan koordinasi untuk kesesuaian manajemen. Oleh karena
itu, sistem informasi akutansi manajemen dapat membantu mempermudah koordinasi
tersebut. Misalnya, dalam penentuan harga produk memerlukan data harga pokok
produksi dan penjualan dari unit produksi, kemudian memerlukan informasi dana
perusahaan untuk menyusun sistem promosi produk
6.
Merupakan alat
untuk mengetahui prestasi perusahaan. Secara terperinci, informasi akuntansi
manajemen akan menyediakan laporan kinerja perusahaan. Laporan tersebut dapat
digunakan untuk menilai pencapaian-pencapaian perusahaan.
“Upaya
perusahaan untuk bertahan hidup dan berkembang dalam lingkungan bisnis global
sangat tergantung pada kompetensi perusahaan dalam memanfaatkan segala potensi
yang terkandung dalam teknologi informasi untuk menerobos berbagai hambatan dan
mengubah potensi tersebut menjadi peningkatan kecepatan, fleksibilitas,
integrasi, dan inovasi berkelanjutan”, (Whetyningtyas, 2011).
Karena begitu pentingnya informasi
akuntansi manajemen, mengharuskan ketepatan informasi didalamnya. Dalam
menyajikan informasi, seorang akuntan manajemen harus memiliki prinsip tabayyun.
“Tabayyun adalah usaha untuk memastikan dan mencari kebenaran dari sebuah
fakta dan informasi sehingga isinya dapat dipertanggungjawabkan” (Hidayat,
2013). Seperti firman Allah dalam Surat Al-Hujarat ayat 6 berikut ini:
يَآيُّهَا الَّذِيْنَ
امَنُوْآ اِنْ جَآءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْآ اَنْ تُصِيْبُوْا
قَوْماً بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلى مَا فَعَلْتُمْ نَدِمِيْنَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman,
jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan
teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa
mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
(QS. Al-Hujarat 49:6)
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa seseorang
harus memeriksa dengan teliti atas informasi yang diterimanya sehingga
informasi bersifat akurat. Yang mana keakuratan sendiri merupakan salah satu
karakteristik informasi akuntansi manajemen selain relevan, tepat waktu dan broadscope
(keluasan informasi). Informasi jika disampaikan tepat pada waktunya akan menjadi kadaluarsa atau
tidak akan berguna. Informasi juga akan sempurna dan tidak kekurangan sumber
apabila datanya lengkap dan luas.
Begitu pentingnya informasi akuntansi dalam
sebuah perusahaan. Kiranya, seorang akuntan manajemen harus ahli dibandingkan
akuntan-akuntan bawahannya. Karena akuntan manajemen merumuskan laporan-laporan
dari akuntan bawahannya, untuk kemudian memprosesnya lagi secara terperinci dan
ringkas yang kemudian digunakan untuk mengambil keputusan. Keputusan yang bijak
adalah keputusan yang bisa membawa kemaslahatan untuk seluruh orang atau untuk
kepentingan seluruh orang, dan bukan atas dasar kepentingan pribadi.
Referensi:
Halim, Abdul, Bambang Supomo dan Muhammad Syam
Kusufi. 2014. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta:BPFE Yogyakarta.
Whetyningtyas,
Aprilia. “Peranan Decision Support System (DSS) Bagi Manajemen Selaku Decision
Maker” Volume 5, No 1 dalam https://jurnal.umk.ac.id/,
diakses tanggal 19 Februari 2018.
Hidayat,
Syarif. 2013. “Tabayyun Terhadap Informasi Bagian Terpenting Tanggungjawab
Media Islam” dalam https://hshidayat.wordpress.com,
diakses tanggal 19 Februari 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar