Rabu, 21 Februari 2018

Manfaat Informasi Akuntansi Manajemen untuk Mengambil Keputusan Bijak



Informasi merupakan bagian terpenting dalam sebuah organisasi, baik organisasi komersial maupun nonkomersial. Organisasi komersial atau perusahaan yang selalu memperbarui informasinya akan senantiasa unggul dalam persaingan dan berkembang seiring berkembangnya zaman. Dalam hal ini perusahaan membutuhkan informasi yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Informasi kualitatif adalah informasi yang biasanya dapat  diperoleh melalui percakapan atau berita dalam surat kabar. Sedangkan informasi kuantitatif terdiri dari informasi akuntansi (keuangan) dan informasi nonakuntansi yang disajikan oleh departemen keuangan perusahaan.
Akuntansi manajemen berkaitan erat dengan masalah penyajian informasi yang diperlukan oleh manajemen pada suatu organisasi. Akuntansi manajemen sendiri menurut Abdul Halim, dkk (2014:5) adalah suatu kegiatan yang menjadi bagian integral dari fungsi (proses) manajerial yang dapat memberikan informasi keuangan dan nonkeuangan  bagi manajemen untuk pengambilan keputusan strategik organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Abdul Halim, dkk (2014:5) Pada akuntansi manajemen, informasi keuangan disusun berdasarkan tiga tipe informasi yaitu:
1.    Informasi akuntansi penuh (Full Accounting Information) mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu bermanfaat untuk pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, penyusunannya sesuai dengan standar pelaporan umum sehingga mudah dipahami. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan program khususnya program jangka panjang, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah.
2.    Informasi Akuntansi Diferensial (Differential Accounting Information). Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya dalam alternatif tindakan yang lain. Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok, yaitu merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi diferensial yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial (differential costs), yang hanya bersangkutan dengan pendapatan disebut pendapatan diferensial (differential revenue), dan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva diferensial (differential assets). Pada tipe informasi ini tidak ada data masa lalu, karena informasi ini hanya untuk pemilihan alternatif tindakan.
3.    Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (Responbility Accounting). Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban masa lalu untuk menganalisis prestasi para manajer dan memotivasi para manajer. Sedangkan penggunaan informasi pertanggungjawaban masa datang untuk penyusunan anggaran.
Berikut ini adalah peranan informasi akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan yang antara lain:
1.    Menyediakan informasi yang relevan dan dibutuhkan oleh manajer perusahaan. Dalam penyusunan perencanaan ataupun pengambilan keputusan seorang manajer memerlukan informasi – informasi yang relevan untuk meminimalisir resiko yang mungkin timbul dari perencanaan atau keputusan yang telah dibuat.

2.    Sebagai alat analisa. Dengan informasi atau laporan-laporan yang disediakan, manajemen perusahaan dapat mengambil kebijakan atas masalah yang dihadapi perusahaan. Misalnya, laporan pencapaian salah satu departemen perusahaan. Apabila terindikasi adanya masalah maka manajer harus segera mencari jalan keluar atas masalah tersebut, agar kestabilan dalam perusahaan tetap terjaga.
3.    Membantu dalam penyusunan perencanaan yang efektif dan efisien. Dalam menyusun program-program bisnis pasti memerlukan perkiraan dana agar program tersebut berjalan dengan baik. Untuk itu manajer harus mengetahui kondisi keuangan dari perusahaan.
4.    Membantu dalam proses pengawasan dan pengendalian. Dalam menjalankan program kerja pasti ada masalah yang dihadapi dalam manajemen perusahaan, untuk itu sistem informasi akuntansi manajemen membantu proses pengawasan dan pengedalian atas penyimpangan-penyimpangan yang dihadapi.
5.    Sebagai alat untuk memudahkan koordinasi. Dalam perusahaan pasti dibentuk unit kerja atau departemen untuk kelancaran aktivitas-aktivitas operasional perusahaan. Antar departemen akan melakukan koordinasi untuk kesesuaian manajemen. Oleh karena itu, sistem informasi akutansi manajemen dapat membantu mempermudah koordinasi tersebut. Misalnya, dalam penentuan harga produk memerlukan data harga pokok produksi dan penjualan dari unit produksi, kemudian memerlukan informasi dana perusahaan untuk menyusun sistem promosi produk
6.    Merupakan alat untuk mengetahui prestasi perusahaan. Secara terperinci, informasi akuntansi manajemen akan menyediakan laporan kinerja perusahaan. Laporan tersebut dapat digunakan untuk menilai pencapaian-pencapaian perusahaan.
Upaya perusahaan untuk bertahan hidup dan berkembang dalam lingkungan bisnis global sangat tergantung pada kompetensi perusahaan dalam memanfaatkan segala potensi yang terkandung dalam teknologi informasi untuk menerobos berbagai hambatan dan mengubah potensi tersebut menjadi peningkatan kecepatan, fleksibilitas, integrasi, dan inovasi berkelanjutan”, (Whetyningtyas, 2011).
Karena begitu pentingnya informasi akuntansi manajemen, mengharuskan ketepatan informasi didalamnya. Dalam menyajikan informasi, seorang akuntan manajemen harus memiliki prinsip tabayyun. “Tabayyun adalah usaha untuk memastikan dan mencari kebenaran dari sebuah fakta dan informasi sehingga isinya dapat dipertanggungjawabkan” (Hidayat, 2013). Seperti firman Allah dalam Surat Al-Hujarat ayat 6 berikut ini:
يَآيُّهَا الَّذِيْنَ امَنُوْآ اِنْ جَآءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْآ اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْماً بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلى مَا فَعَلْتُمْ نَدِمِيْنَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujarat 49:6)

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa seseorang harus memeriksa dengan teliti atas informasi yang diterimanya sehingga informasi bersifat akurat. Yang mana keakuratan sendiri merupakan salah satu karakteristik informasi akuntansi manajemen selain relevan, tepat waktu dan broadscope (keluasan informasi). Informasi jika disampaikan tepat pada waktunya akan menjadi kadaluarsa atau tidak akan berguna. Informasi juga akan sempurna dan tidak kekurangan sumber apabila datanya lengkap dan luas.

Begitu pentingnya informasi akuntansi dalam sebuah perusahaan. Kiranya, seorang akuntan manajemen harus ahli dibandingkan akuntan-akuntan bawahannya. Karena akuntan manajemen merumuskan laporan-laporan dari akuntan bawahannya, untuk kemudian memprosesnya lagi secara terperinci dan ringkas yang kemudian digunakan untuk mengambil keputusan. Keputusan yang bijak adalah keputusan yang bisa membawa kemaslahatan untuk seluruh orang atau untuk kepentingan seluruh orang, dan bukan atas dasar kepentingan pribadi.

Referensi:
Halim, Abdul, Bambang Supomo dan Muhammad Syam Kusufi. 2014. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta:BPFE Yogyakarta.
Whetyningtyas, Aprilia. “Peranan Decision Support System (DSS) Bagi Manajemen Selaku Decision Maker” Volume 5, No 1 dalam https://jurnal.umk.ac.id/, diakses tanggal 19 Februari 2018.
Hidayat, Syarif. 2013. “Tabayyun Terhadap Informasi Bagian Terpenting Tanggungjawab Media Islam” dalam https://hshidayat.wordpress.com, diakses tanggal 19 Februari 2018



Tidak ada komentar:

Posting Komentar